Senin, 08 Juli 2013

lambang toriqoh tijaniyah

LAMBANG Thariqat Tijaniyah

          Lambang Thariqat Tijaniyah diciptakan oleh KH. Umar Baidlawi Kemalaten, Sepanjang, Surabaya dengan masukan-masukan dari:

1.    KH. Badri Masduqi Kraksaan Probolinggo:
Tulisan nama Syekh Ahmad bin Muhammad Attijani dengan tulisan Khufi.

2.    H. Ahmad Fauzan Adhiman Fathullah Sidogiri, Kraton, Pasuruan:
Mencatumkan Martabah Syekh Ahmad bin Muhammad Attijani, yaitu Al Khatmul Muhammadiyul Ma'lum, Al Quthbul Maktum dan Al Barzahul Maktum.

3. KH. Mukhlas Ahmad Ghazi Fathullah Bladu Wetan, Banyuanyar, Probolinggo:
Masyrab / lambang Thariqat Tijaniyah tersebut dilingkari Na'lur Rasul.

4.    Habib Ja'far Ali Baharun Brani Wetan, Maron, Probolinggo:
Na'lur Rasul dikelilingi sinar matahari.

          Lambang Thariqat Tijaniyah ini diresmikan dalam pertemuan Muqaddam Tijani se Jawa Madura bertempat di Pondok Pesantren Al Munawwariyah Sudimoro Bululawang, Malang pada malam Selasa, Jam 11.35/23.35 WIB / 3 Rajab 1410 H/29 Januari 1990 M. Hadir dalam pertemuan tersebut 14 Muqaddam Tijani:

1.          KH. Umar Baidlawi, Surabaya
2.          KH. Mushthafa, Surabaya
3.          KH. Mukhlash Ahmad Ghazi Fathullah, Probolinggo
4.          KH. Ma'shum Bahrawi, Probolinggo
5.          Al Habib Ja'far Ali Baharun, Kraksaan
6.          KH. Abdul Wahid, Kraksaan
7.          KH. Dhafiruddin, Kraksaan
8.          KH. Manshur Shalih, Jember
9.          H. Ahmad Fauzan Adhiman Fathullah, Pasuruan
10.     KH. Hadin Mahdi, Blitar
11.     KH. Abdul Ghafur, Bondowoso
12.     KH. Nawawi, Bondowoso
13.     KH. Jamaluddin, Sumenep, Madura dan
14.     KH. Ridlwan Abdur Rahman, Blitar



Lambang Thariqat Tijaniyah di Indonesia sebagaimana gambar. Perinciannya sebagai berikut:
1.     Tulisan nama Syekh Ahmad bin Muhammad Attijani, ditengah, berbentuk Masyrab / Mm, melambangkan Al Masyrabul Kitamani.
وان لواستقاموا على الطريقة لاستقينا كم ماءغذقا
Dan andaikata mereka istiqamah atas thariqat itu, pastilah Kami beri minum mereka air yang segar. (Al-Jinn/72: 16)
2.     Nama Syekh Ahmad bin Muhammad Attijani menggunakan tulisan Khufi, nisbat nama Kota Kuffah di Irak, dengan sinyal menjadi Kufiya yang artinya dicukupi.Melambangkan martabat terakhir bagi para Wali, yaitu Khatmul Auliya '.

3.     Di mulut Masyrab ada tasydid, tanda baca dalam tulisan Arab, berbentuk riak air. Melambangkan Madad Syekh Ahmad Attijani yang selalu melimpah ruah.
عينايشرب بها عبادالله يفجرونها تفجيرا
= Sebuah mata air yang meminum padanya kekasih-kekasih Allah, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.

4.     Pada Masyrab ada 3 tulisan, 1) Al Kahtmul Muhammadiyul Ma'lum, 2) Al Quthbul Maktum, 3) Al Barzahul Makhtum. Melambangkan Keagungan Martabat Kewaliyan Syekh Ahmad Attijani.

5.     Kanan Masyrab ada tujuh ujung tangkai daun.Melambangkan tujuh Hadlaratul Mustafidah.

6.     Tujuh ujung tangkai daun sebelah kiri melambangkan tujuh bacaan Shalawat Jauharatul Kamal.

7.     Semuanya itu dilingkari Na'lur Rasul. Melambangkan bahwa semua gerak langkah Ikhwan Tijani harus dalam lingkaran Sunah Rasulullah SAW.
قل ان كنتم تحبون الله فا تبعونى يحببكم الله ويغفرلكم ذنوبكم والله غفوررحيم
= Katakanlah (Muhammad): "Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah (Sunnah)-ku!! Niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imron / 3: 31)
8.     Na'lur Rasul dihiasi tali. Melambangkan ikatan, pegangan dan persatuan yang kuat.
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا
= Dan berpegang teguhlah kamu, semuanya, pada tali / agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai.

9.     Di sekeliling Na'lur Rasul diliputi sinar matahari dengan ujung besar dua belas melambangkan:
a.     Bahwa Thariqat Tijaniyah untuk siapa saja yang mau bertobat.
b.     Dua belas ujung besar adalah 12 bacaan Shalawat Jauharatul Kamal.
اللهم احشرنا فى زمرة ابى الفيض التجانى #
             وامدنا بمدد ختم الاوليآءالكتمان #
                بجاه سيدنا محمد ن المصطفى العدنانى #                                           

Minggu, 10 Februari 2013

fadhilah solawat alfatih


Shalawat Fatih

Allahumma shalli wa sallim wa barik 'ala Sayyi-dina Muhammadinil fatihi li-ma ughliqa wal-khatimi li-ma sabaqa, wan-nashiril haqqa bil-haqqi wal-hadi ila shirathikal mustaqim. Shal-lallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil 'azhim.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan, dan keberkahan kepadajunjungan kami, Nabi Muhammad saw., yang membuha sesuatuyang tertutup, yang menu-tup sesuatu yang terdahulu, yang menolon.g kebenaran dengan kebenaran, yang memberikan petunjuk pada jalan-Muyang lurus. Semoga Allah memberikan rah¬mat kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya, dan para sahabatnya dengan kekuasaan dan ukuran Allah Yang Mahaagung.

Minggu, 13 Januari 2013

thoriqoh

Thoriqoh adalah salah satu amaliyah keagamaan dalam Islam yang sebenarnya sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Bahkan, perilaku kehidupan beliau sehari-hari adalah paktek kehidupan rohani yang dijadikan referensi utama oleh para praktisi thoriqoh dari generasi ke generasi sampai kita sekarang. Lihat saja, misalnya hadist yang meriwayatkan bahwa ketika Islam telah berkembang luas dan kaum Muslimin telah memperoleh kemakmuran, sahabat Umar bin Khatthab ra. berkunjung ke rumah Rosulullah SAW. Ketika dia telah masuk didalamnya, dia tertegun melihat isi rumah Beliau, yang ada hanyalah sebuah meja dan alasnya hanya sebuah jalinan daun kurma yang kasar, sementara yang tergantung di dinding hanyalah sebuah geriba (tempat air) yang biasa beliau gunakan untuk berwudlu '. Keharuan muncul di hati Umar RA. yang kemudian tanpa disadari air matanya berlinang. Maka kemudian Rosulullah SAW.